Tuesday, March 7, 2017

" Sepatu Mangap "

Senyumku mengembang lebar saat aku mengingat kembali kenangan sewaktu sekolah dasar bersama adikku. waktu itu adiku duduk di kelas III sekolah dasar dan aku sendiri di kelas VI ya kami hanya terpaut 3 tahun saja . aku ingat saat itu masih musim ujian harian, ketika aku baru hendak akan melaksanakan ujian mata pelajaran Matematika, tepat ketika ujian akan segera berlangsung, seketika itu juga terdengar pintu kelasku di ketuk oleh petugas guru piket dan bertanya padaku" yusila, benarkah kamu mempunyai adik bernama Junita di kelas III....?" secara sepontan ku jawab " ya Bu  ada apa Bu...? adikmu mengaku sakit perut, bisa kamu antar dia pulang terlebih dahulu..? nati kamu bisa kembali lagi setelahnya (rumahku memang tidak terlalu jauh dari sekolah) dengan suasana campur aduk dihati akupun menjemput adikku di kelasnya dan mengantarnya pulang kerumah, akupun sebenarnya kesal karena melewatkan ujian matematikaku tapi karena memang adikku sakit yah apa boleh buat.
Setengah perjalanan kami, kuamati dia adikku tidak tampak seperti orang yang sedang sakit perut tetapi anehnya dia malah berjalan sambil menyeret" sebelah kakinya, aku semakin bingung yang sakit perut apa kakinya? akhirnya akupun berhenti dan bertanya " kamu sakit perut..?apa sakit kaki?..jujur ma One (panggilan kk perempuan suku kami)...! One dah bela belain gk ikut ujian , awas k'lo kamu bohong...!tadinya dia diam saja tetapi setelah aku paksa baru dia menjawab dan jawabannya bikin aku setres mendadak. dengan muka seolah tidak berdosa dia bilang " aku malu Ne sepatu aku mangap Ne Mangap Jebol sambil memperlihatkan sepatunya yang terbuka lebar bagian depan sepatunya alias mangap mirip buaya yang siap menerkam mangksanya hahhaha sampai kelihatan kakinya " kan malu nanti aku diledekin sama teman teman.

oh...Tuhan seketika itu aku menginginkannya menjadi bola biar dapat dengan mudah kulempar langsung samapi rumah (sadis ya hehhee) tapi yah sudahlah akhirnya kami sampai rumah dengan selamat.

diperjalanan kembali ke sekolah dalam benakku berkata" ternyata sepatu Mangap dapat menggagalkan ujian harian pentingku hahahahhahahaha 

Ketika Kata "Cerdas" Hanya di Ukur dengan Bilangan Angka

" Nilai Matematikamu berapa Nak....? seorang ibu bertanya kepada buah hatinya yang baru saja menyelesaikan ujian semesternya, sang anak menjawab " cuma dapat nilai enam bu".. si Ibu langsung berujar makanya belajar.! main melulu sih ... kalo nilai matematikamu segitu gak cerdas berarti kamu..! tanpa si Ibu tahu bahwa nilai bahasanya mendapatkan nilai Sembilan.
Miris .... ya itulah yang sering dirasakan sebagian anak anak dari dulu hingga kini .walau tidak semua orang tua seperti itu namun tetap saja ada saja yang seprti itu.Dan mungkin nyaris semua orang tua walau tidak semuanya mengukur kata CERDAS ketika anaknya mahir berhitung dengan kata lain kecerdasan anak hanya diukur dari angka tertinggi yang sianak peroleh dari nilai pelajaran matematika aja.
Padahal kata Cerdas tidak selalu didominasi mereka yang pandai bermain olah angka banyak anak" yang cerdas walau bukan di bilang eksakta bukankah penelitian telah menemukan dan membuktikan bahwa kecerdasan pada diri manusia, K.Luingistik, K. Logika K.Natural, K.Musical, K.interpersonal dll.
Nah setelah kita tahu bahwasanya ada 8  kategori kecerdasan sebaiknya kita tidak langsung menghukum orang itu bodoh hanya karena dia tidak mahir berhitung, bisa saja di bidang atau pelajaran yang lain kecerdasannya. Karena bagiku tidak ada manusia bodoh di dalam dunia ini yang ada hanyalah manusia dengan kecerdasanya masing masing...

Anak IPA or Anak IPS

Ehm... aku ingin mengenang lagi masa" sewaktu SMA dulu bercerita tentang Jurusan yang jadi penentu tingkat ketenaran seorang murid hehehhe.....Masih ingat di memoryku ketika SMA dulu ketika hendak memilih jurusan IPA or IPS semua teman temanku berlomba lomba untuk masuk ke jurusan IPA dalam mindset kami atau paradigma yang terbentuk, selalu anak IPA adalah anak anak yang berkopenti menyandang gelar anak pintar, sedangkan anak yang jurusan IPS mendapat gelar anak rajin juga sih.... cuma bedanya rajin catat buku serta cuap" maka jatuhlah anggapan bahwa anak IPA pintar and anak IPS adalah kebalikanya hehehehe...
Jika banyak temanku langsung loyo ketika  tau masuk jurusan IPS lain halnya denganku, aku adalah salah satu keajaiban menurut mereka karena dengan tulus ikhlas dan senyum merekah dengan senang hati masuk jurusan IPS, padahal apa salah tu jurusan IPS ya....? sampai sampai kayaknya alergi banget jadi anak IPS. Nih aku kasih tau kelebihan jurusan IPS dari IPA versi aku supaya adik" yang baca tulisanku akan masuk jurusan IPS dengan tetap bangga yah ..sama kayak aku hehhehe..... okey ☺
1. Anak IPS itu bahagia selalu
    Mau tahu kenapa...? karena kalo anak IPA ngejelimet ngitungin rumus yang apalah apalah kalo kita anak IPS ngitungin duit cuy.. tiap hari (akutansi) yah, walau kagak tahu tu duit siapa and duitnya juga kagak keliatan tapi setidaknya lebih Fresh itung" duit kan?....hehhehe

2. Anak IPS pun sebetulnya gak kalah pintar dan rajin di bandingkan dengan anak IPA
    Whay......? Because coba aja suruh itung itung duit pasti cepet and pintar hehehhe dan satu lagi rajin lho anak IPS kalo dibilang IPS itu Ikatan Pelajar Santai ... itu salah broo.. sebab kami ni yah rajin mencatat buku ampe abisss hahahahahahaa...

3. Paling pintar Cuap"
    Coba aja suruh anak IPA bercuap cuap ria atau berpuisi bak pujangga pasti banyak yang kalah hehehhe.... karena kebanyakan hanya unggul di bidang eksakta.

Namun apapun pilihanmu itu IPA or IPS aku harap tidak saling menjatuhkan ya...! dan satu lagi kalo memang kamu masuk IPS jangan memaksa untuk masuk ke jurusan IPA (pinter kagak senep mah iya....) hehehe soalnya ada temenku dia aslinya dapat jurusan IPS memaksa masuk IPA gk lama Nyerah dia cuy....(ngaco) hahahha ini yang bener IPA or IPS sama saja tergantung manusianya yang penting semangat dan selalu rajin belajar agar dapat meraih cita-cita kalian amin...☺ 

Sunday, March 5, 2017

Tato

" Tato " art or ...

Bagi sebagian orang kini tato bukanlah hal yang tabu , malah banyak yang mengangap tato is art .
Seni melukis tubuh ini bahwasanya tato dapat menambah keindahan di tubuh bahkan ada yang mengatakan bila tato di tubuh mereka sebagai penutup kekurangan yang ada di tubuh mereka.

Bagiku yang seorang muslim tentu tidak akan mengatakan ini sebuah art sebab dijelaskan dalam agamaku itu dilarang keras selain itu dari sisi dunia medis tubuh akan sangat beresiko terkena penyakit yang diakibatkan oleh tinta tato yang dimasukkan ke dalam tubuh

  • Hmm aku ingin membuat sebuah perumpamaan sederhana ,
" Seandainya kamu punya sebuah buku yang dalam kondisi baru , bersih bahkan bersampul suatu ketika kamu pinjamkan ke seseorang tetapi setelah kamu ambil lagi buku tersebut keadaannya adalah sampul sudah robek ,banyak coretan disana sini yang mendominasi bukumu sehinga bukumu jauh dari kata bersih tidak seperti awal kamu meminjamkannya apa perasaanmu ? tentu marah dan kecewa yang dirasakan karena orang yang kamu beri pinjaman bukumu tidak amanah tidak menjaga dengan baik bukumu. pernahkah kamu berfikir tubuh yang kamu tato dalam topeng seni itu adalah pinjaman dari ALLAH  kamu tato sedemikian rupa tidakah kamu takut yang punya tubuh kamu marah ! " 

Aku hanya ingin mengingatkan buat teman teman semua yang ada di tubuh kita hanyalah hak pinjam bukan hak milik jadi sudah sepantasnya kita mampu menjaga amanah yang sudah diberikan kepada kita dengan baik serta bersyukur dengan semua pemberianNYA .

Sakit Kepala


Teringat percakapan di bbm bersama adikku nita malam itu ,kala itu aku sedang sakit kepala dan adikku menanyakan bagaimana keadaanku .

Adikku        : One ,gimana masih sakit kepalanya ?
Aku             : Hmm yah masih..kenapa?
Adikku        : Aku punya solusi ne ,gimana kalau itu kepala dijedotin aja ke tembok hehehe...
Aku             : Solusimu membuat aku berfikir ulang apakah benar kau adik kandungku!
Adikku        : Hahahahaha


Dan percakapan tersebut malah membuat kepalaku makin sakit.


Logika Jagoanku

Suatu ketika kami sekeluarga sedang asik menikmati makan siang sekeluarga bersama, aku, suamiku beserta jagoanku M Irsyad Mufid Ali yang kala itu baru berusia empat tahun, kami begitu antusias menikmati makan siang sederhana
Kala itu, ditengah acara makan tersebut jagoanku menghentikan aktivitas makannya dan suamiku ber ujar terjadilah percakapan antara keduanya:

Abi " Ko' Udahan Ka' Makanya ?
Jagoanku " Udah Ah Bi Kenyang Makannya!
Abi " Lho Kalo gak di Habiskan, Nasinya Nanti Nagis.
Jagoanku " Melihat Kembali Sisa Nasinya, Kemudian Berkata Kepada Abinya " MEMANG NASI BISA NANGIS...?Kan NASI GK Punya Mata Bi. Abi Ini Aneh Lho.!"

Akupun tertawa melihat tingkah mereka serta berkata, ternyata anak Abi sudah bisa main logika ya bukan hanya bermain bola hehehhee Abinyapun mesem mesem karena sudah di kalahkan logikannya dengan anak umur empat tahun, anak sendiri lagi hehehhe

Saturday, March 4, 2017

Renunganku

Status di medsos (FB, BBM, dll)

"Up date status " siapa sekarang yang tidak familiar dengan kata tersebut, Up date status adalah kondisi terbaru si pemilik status entah itu sedang sakit, marah, kecewa ataupun galau kita dapat langsung tahu hanya dengan membaca up date status tersebut. akupun secara pribadi mengakui melakukannya walau tidak sesering orang lain tapi aku akui aku pernah melakukannya.
Bila aku sering menggunakan emoticon dalam hal menunjukan ekspresiku maka ada banyak orang yang memilih kata-kata sebagai media up detannya. namun amat disayangkan tidak semua orang dapat bijak menggunakan kata -  kata disetiap up detannya dan membuat yang membaca bahkan aku pribadi merasa tidak nyaman dengan kata - kata tersebut misalnya yang membuat status sedang marah - marah serta melontarkan kata yang tidak pantas.
Dalam hal ini sahabatku bunchy(bunda ichy) pernah berkata dengan bijak " ukhti apapun itu mau senang sedih marah tersenyum kecewa ataupun terjatuh yang kita rasa pasti berlalu dan itu hanyalah masalah waktu jadi tidak perlu di umbar  - umbar Toh Pasti berlalu" dari perkataan beliau aku tersadar bahwa disetiap up detan kita tidak semua orang yang membacanya akan simpati dengan status yang pernah kita rasakan, bisa saja orang yang tidak suka malah tersenyum dengan kondisi kita.
Akhirnya kini aku secara pribadi tidak pernah lagi memasang status apapun walaupun itu hanya dengan emot apalagi dengan kata - kata namun, bukan berarti teman teman tidak boleh pasang status lagi Lho hanya saja saranku bijaklah dalam berkata kata dalam statusmu, karena tulisanmu mewakili mulutmu yang berbicara dan akhirnya ketika tidak ada kata yang baik keluar dari lisanmu maka hendaklah kamu diam ☺☺